Powered By Blogger

Saturday 3 May 2014

Sang Pendosa


Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Sang Pendosa

                    
          

                   Gelap langit di atas sana seperti hendak jatuh meruntuh.Hamparan langit yang gah meninggi di atas rela menunduk atas arahan Yang Maha Esa.Isinya dicurahkan ke atas bumi yang penuh dengan Sang Pendosa.Buat Sang Pendosa itu merasai nikmat dunia ciptaanNya ini.Sedang manusia yang lemah lagi kerdil itu dengan bangganya ia memikul amanah sebagai khalifah muka bumi ini tanpa berasa sedikit malu sekalipun akan dosa-dosa yang telah dilakukan.
                 
               Kelihatan salah seorang Sang Pendosa keseorang di bawah sepohon pokok.Dia merenung tepat pada hamparan langit yang baru sahaja menurunkan titisan hujan rahmat itu.Kelam suasana selepas hujan itu diisi pula dengan tiupan angin bertiup sayup.Indah sungguh perasaan itu.Tatkala dia merenung,tercurah spontan air jernih persis mutiara mengalir dari kelopak mata itu.Dia mengesat,namun tetap juga jatuh dan terus mengalir.
                 
                   “Ya Allah,mengapa aku menangis?Padahal hati aku sudah cukup mengeras hitam dibalut dosa-dosa ku.Kenapa aku menangis? Adakah kerana masih ada titik putih pada hati ku Ya Allah?”  Sang Pendosa itu kebingungan
               
                   Dia Sang Pendosa telah banyak dosa yang dilakukannya.Sehingga satu masa dia langsung tidak berasa takut tatkala dia melakukan dosa itu.
                 
                 Dia Sang Pendosa sudah begitu alpa akan segala nikmat di dunia ini.Nafsu sarakah menjadi raja dalam wilayah ‘Hati’ dalam hidupnya selama ini.Iman hanya sekadar hamba.Namun,dalam wilayah itu masih ada pejuang yang sedang bertungkus-lumus membebaskan hamba itu,AZAM & INSAF.
                
                 Walaupun sehingga kini mereka masih belum berjaya menumpaskan raja itu,mereka tetap berjuang demi iman yang selama ini terseksa.Mereka berdoa kepada tuhan.Mereka berusaha dengan segala kelengkapan dan senjata untuk bertempur.KalamNya sering dibaca,dahinya tidak pernah lupa untuk bersujud pada Yang Esa hatta setiap hari-harinya seringkali mengingatiNya.Namun tetap jua kalah.
           
              Sungai air mata di kedua pipinya masih mengalir.Kadang-kala Sang pendosa itu sudah tidak berdaya untuk memikul semua itu.Dia putus harapan.Tapi,dia tahu itu bukan jalan yang terbaik.Sesungguhnya Allah sedang mengujinya.Dan setiap ujian yang diberi itu adalah yang termampu oleh hamba-hambaNya.Lalu,para pejuang AZAM & INSAF itu bangkit semula.Lantas dicapai kembali segala senjata dan terus berjuang!
           
                    Kerna mereka yakin suatu hari nanti mereka pasti MENANG!!!

#Kita,Sang Pendosa.Yang sarat dengan berbagai-bagai dosa yang tak kelihatan.Kita,Sang Pendosa.Yang hatinya penuh dengan tompok-tompok hitam pada hati.Ya! itulah kita.Adalah lebih baik kita sering kali kalah terhadap nafsu daripada kita hanya duduk berteleku tanpa sebarang inisiatif untuk berusaha.Sesungguhnya Allah lebih suka kepada hambaNya yang sentiasa berusaha untuk mendekat diri kepadaNya,daripada hambaNya yang langsung tidak berusaha.Terus berjuang wahai pejuang HATI !!!

No comments:

Post a Comment